Cara Kerja Kombucha
Dalam
banyak laporan tertulis di berbagai lembaga maupun pengalaman perorangan, tak
sedikit kesaksian yang meyakinkan muncul. Hal ini dapat dijelaskan dengan
memahami bahwa kombucha tidaklah khusus membidik organ tubuh tertentu, namun
mempengaruhi tubuh secara menyeluruh, dengan menstabilkan metabolisme tubuh dan
menawarkan racun dengan asam glukuronat. Hal ini menyebabkan peningkatan
kapasitas pertahanan endogenis tubuh terhadap pengaruh beracun dan tekanan
lingkungan, sehingga metabolisme sel yang rusak diperkuat, dan berlanjut dengan
pemulihan kesehatan tubuh. Beberapa sifat menyehatkan dari teh kombucha ini
harus didukung oleh penelitian lebih lanjut.
Namun,
mekanisme aktif lainnya telah dibuktikan melalui pengujian dan percobaan
ilmiah, seperti pada pengaturannya terhadap perkembangan bakteri pada alat
pencernaan, penguatan sel, detoksifikasi seperti mengurangi kelebihan keringat,
harmonisasi metabolis, efek antibiotik, dan memfasilitasi keseimbangan pH
tubuh. Kandungan asam glukonat yang ada pada minuman kombucha mampu memperkuat
daya kekebalan tubuh terhadap infeksi dari luar serta mempunyai kemampuan untuk
mengikat racun dan mengeluarkannya dari tubuh lewat urin. Kandungan antimikroba
pada minuman kombucha mampu menghambat pertumbuhan Shigella sonmei, E. coli,
dan Salmonella typhimurium. Selama fermentasi kultur kombucha akan menghasilkan
sejumlah alkohol, karbondioksida, vitamin B, vitamin C, serta berbagai jenis
asam organik yang sangat penting bagi metabolisme manusia seperti asam asetat,
asam glukonat, asam glukoronat, asam oksalat, dan asam laktat.
Komposisi
larutan media (teh) mempengaruhi aroma dan rasa kombucha. Komposisi yang
dimaksud adalah gula-gula residu, karbondioksida dan asam organic (terutama
rasio antara asam asetat dengan asam glukonat). Asam asetat yang bersifat
volatile menghasilkan aroma kuat dan menusuk serta beraroma asam, sedangkan
rasa asam yang dihasilkan asam glukonat lembut.
Kultur Kombucha
Kultur
kombucha mengandung berbagai macam bakteri dan khamir di antaranya Acetobacter
xylinum, A. aceti, A. pasteurianus, Gluconobacter, Brettanamyces bruxellensis,
B. intermedius, Candida fomata, Mycoderma, Mycotorula, Pichia, Saccharomyces
cerevisiae, Schizosaccharomyces, Torula, Torulaspora delbrueckii, torulopsis,
Zygosaccharomyces bailii dan Z. rouxii.
Kultur
kombucha berbentuk seperti pankuk yang berwarna putih (pucat) dan bertekstur
kenyal seperti karet dan menyerupai gel. Kultur yang disebut pelikel ini
terbuat dari selulosa hasil metabolisme bakteri asam asetat. Kultur kombucha dapat
terletak mengapung di permukaan cairan atau kadang dijumpai tenggelam di dalam
cairan teh kombucha. Kultur kombucha mencerna gula menjadi asam-asam organik,
vitamin B dan C, serta asam amino dan enzim. Kultur ini juga berperan sebagai
mikroorganisme probiotik yang baik bagi
kesehatan.
Koloni
kombucha mewakili hubungan simbiosis antara bakteri dan khamir. Acetobacter
xylinum dalam aktivitasnya menunjukkan perannya sebagai bakteri utama dalam
koloni kultur. Beberapa kombinasi bakteri-khamir dalam kombucha antara lain
Acetabacter sp. Dan Pichia, Zygosaccharomyces, jumlah khamir yang terdapat di
dalam koloni sangat bervariasi, namun yang paling sering ditemukan berasal dari
genera Brettanomyces, Zygosaccharomyces dan Saccharomyces. Rendahnya laju
kontaminasi oleh mikroorganisme
berbahaya (patogen dan pembusuk)
menandakan bahwa kombucha juga dapat diproduksi sendiri tanpa adanya risiko
patogen bagi kesehatan. Keasaman produk kombucha relative tinggi, yaitu dengan
total asam sekitar 33 g/L, dan dalam jumlah ini kontaminan lain akan sulit
tumbuh. Namun apabila fermentasi berlangsung terlalu lama, maka keasaman akan
meningkat sangat jauh sehingga dapat membahayakan orang yang mengkonsumsinya.
Dengan
pH yang rendah dan kondisi lingkungan anaerob menyebabkan viabilitas khamir dan
bakteri menjadi menurun selama fermentasi berlangsung, namun masih ada beberapa
genera baik khamir maupun bakteri yang dapat tahan dalam kondisi tersebut. Langkah-langkah prosedural dilakukan sama
seperti proses pembuatan teh kombucha, tetapi toplesnya bisa digunakan yang
lebih kecil. Lapisan selulosa yang baru terbentuk dan seduhan teh yang sudah
difermentasi dijadikan starter untuk pembuatan minuman kombucha. Agar diperoleh
kepuasan maksimal dari minuman ini, biarkan minuman ini sekitar beberapa hari
(sekurang-kurangnya 5 hari) setelah ditaruh dalam botol. Kegiatan bakteri
terhenti karena minuman yang di dalam botol tanpa udara, sementara raginya
terus bekerja. Jika botol benar-benar tertutup dengan baik, gas yang dihasilkan
oleh kegiatan ragi, tidak bisa keluar, sehingga minuman yang berbuih halus
biasa dihasilkan. Komponen-komponen yang terbentuk selama proses fermentasi
kombucha
1.
Asam laktat
Asam laktat yang ada di dalam kombucha
sebagian besar terdapat dalam bentuk L(+)-laktat. Asam laktat penting bagi
sistem pencernaan manusia. Asam laktat juga digunakan sebagai indikator
penyakit kanker.
2.
Asam asetat
Asam asetat dapat menghambat bakteri
berbahaya sehingga sering digunakan menjadi pengawet. Asam asetat merupakan
komponen yang memberi aroma dan rasa khas pada kombucha.
3.
Asam malat
Asam malat penting dalam proses
detoksifikasi tubuh.
4.
Asam oksalat
Asam oksalat dapat berfungsi sebagai
pengawet alami dan juga mendukung sel dalam memproduksi energi bagi tubuh.
5.
Asam glukonat
Asam glukonat efektif dalam infeksi yeast
seperti Candida.
6.
Asam butirat
Asam butirat diproduksi oleh khamir dan
bekerja sama melawan infeksi khamir dengan asam glukonat.
7.
Asam nukleat
Meningkatkan regenerasi sel yang baik dan
sehat.
8.
Asam amino
Merupakan sekelompok asam yang berperan
dalam pembentukan protein. Asam amino penting dalam pembelahan sel dan
memperbaiki jaringan yang rusak. Asam amino juga dapat membentuk antibodi yang
dapat melawan bakteri dan virus.
9.
Enzim
Enzim adalah bagian dari protein yang bertindak sebagai biokatalis,
mempercepat laju reaksi biokimia dalam tubuh. Oleh karena itu, enzim akan
meningkatkan fungsi-fungsi kesehatan
Kombucha juga mengandung beberapa vitamin B dan C, serta bakteri dan
khamir yang penting.
Semoga Bermanfaat. Wallahu A’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar