Jumat, 10 Oktober 2014

Agar aman dalam penggunaan bahan plastik

Penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari merupakan kebutuhan setiap manusia, baik untuk berbagai peralatan rumah tangga, mainan anak-anak, dan berbagai produk lagi yang erat bersinggungan dengan kehidupan manusia.
Namun juga harus disadari bahwa plastik selain memberi manfaat dan kemudahan, juga mengandung bahaya yang tak tampak. Oleh karena itu, agar tidak salah pilih, seyogyanya kita mengenal arti kode-kode plastik yang telah disepakati oleh para ahli didunia berhubungan dengan factor keamanan produk plastik tersebut demi keamanan saat membeli produk-produk berbahan plastik.

Pilihlah kemasan plastik yang aman digunakan !

Untuk mengetahui bahan plastik yang aman digunakan, lihatlah nomor-nomor yang tertera pada kemasan! Nomor itu biasanya berada di dalam segitiga tanda panah melingkar dibagian bawah kemasan. Setiap nomor menunjukkan bahan yang digunakan.
Adapun kode-kode tersebut antara lain sebagaimana berikut :
1.        PETE. PETE atau PET (polyethylene terephthalate) biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih • transparan • tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya. Botol-botol dengan bahan dengan kode 1 direkomendasikan hanya untuk sekali pakai. Jangan pakai untuk air hangat apalagi panas.
2.        HDPE. HDPE (high density polyethylene) biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu. Sama seperti nomor 1 PET, yang ini juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian. Buang botol yang sudah lama akan terlihat kusam atau terlihat baret-baret.
3.        (Termasuk bahan plastic yang tidak aman) Jenis V. V atau PVC (polyvinyl chloride) adalah plastik yang paling sulit di daur ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada plastic pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan. PVC berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.
4.        LDPE. LDPE (low density polyethylene) biasa dipakai untuk tempat makanan dan botol-botol yang lembek. Barang-barang dengan kode #4 dapat di daur ulang dan baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat. Barang dengan #4 bisa dibilang tidak dapat di hancurkan tetapi tetap baik untuk tempat makanan.
5.        PP. PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastic terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Cari simbol ini bila membeli barang berbahan plastik.
6.        (Termasuk bahan plastic yang tidak aman) Jenis PS. PS (polystyrene) biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dll. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan Styrine berbahaya untuk otak dan sistem syaraf. Selain tempat makanan, styrine juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari dan banyak negara bagian di Amerika sudah melarang pemakaian tempat makanan berbahan Styrofoam termasuk negara China.
7.        (Termasuk bahan plastic yang tidak aman) Jenis PS-E. PSE (Expanded Polystyrene) agak mirip dengan yang di atas. Tapi yang ini untuk jenis plastik seperti kotak CD, gelas kristal, mainan anak² dan video kaset.
8.        (Termasuk bahan plastic yang tidak aman) Jenis OTHER. Other (biasanya polycarbonate) bisa didapatkan di tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga. Polycarbonate bisa mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon. Hindari bahan plastik Polycarbonate.

Diantara jenis plastik tersebut yang relatif paling aman dan telah mengalami uji dan evaluasi badan pengawasan obat dan makanan Amerika Serikat (FDA) adalah PET (nomor 1). Jadi, bila botol air minum kita bertanda nomor 1, berarti terbuat dari PET & plastik itu aman untuk kemasan makanan atau bersifat food grade.
Menurut Dosen Dept Ilmu & Tek Pangan IPB, Dr. Yadi Haryadi, Msc, sebenarnya penggunaan botol plastik, khususnya botol plastik PET, secara berulang-ulang tidak menjadi masalah. Syaratnya, setiap akan dipakai atau diisi ulang, botol-botol tersebut harus dicuci bersih memakai sabun dan dikeringkan dahulu.

Hindari Panas & Minyak
Penggunaan plastik untuk membungkus makanan juga perlu diwaspadai. Hindari memanaskan makanan dengan wadah atau bungkus yang terbuat dari plastik dalam microwave. Hindari menggunakan tempat dari bahan plastik untuk menaruh makanan panas, apalagi berminyak, dalam microwave.
Menurut Yadi, beberapa studi menunjukan migrasi komponen plastik ke dalam bahan pangan selama pemanasan atau pada suhu tinggi semakin besar. Kita juga sering melihat pedagang makanan menggunakan plastik untuk membungkus makanan tersebut dalam keadaan panas.  Menurut Yadi, cara ini sangat beresiko karena kantong plastik yang digunakan tidak jelas asal usulnya. Migrasi bahan berbahaya dapat saja terjadi jika plastik tersebut bukan plastik berlabel food grade. Karena kurangnya pengetahuan, kita tidak dapat menyalahkan pedagang kecil. Yadi menyarankan, jika akan membeli makanan panas, berminyak, atau berkuah, sebaiknya membawa sendiri wadah yang aman dari rumah.

Catatan :
Ø  Plastik sangat berbahaya jika terkena air / makanan yang panas.
Ø  Jangan masak atau ngambil nasi di magic jar memakai centong yang terbuat dari plastik.
Ø  Pakai peralatan plastik yang ada tanda food grade-nya

Sumber : Dari Berbagai Sumber


Semoga Bermanfaat. Wallahu A’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar