Penggunaan
plastik dalam kehidupan sehari-hari merupakan kebutuhan setiap manusia, baik
untuk berbagai peralatan rumah tangga, mainan anak-anak, dan berbagai produk
lagi yang erat bersinggungan dengan kehidupan manusia.
Namun
juga harus disadari bahwa plastik selain memberi manfaat dan kemudahan, juga
mengandung bahaya yang tak tampak. Oleh karena itu, agar tidak salah pilih, seyogyanya
kita mengenal arti kode-kode plastik yang telah disepakati oleh para ahli
didunia berhubungan dengan factor keamanan produk plastik tersebut demi
keamanan saat membeli produk-produk berbahan plastik.
Pilihlah
kemasan plastik yang aman digunakan !
Untuk
mengetahui bahan plastik yang aman digunakan, lihatlah nomor-nomor yang tertera
pada kemasan! Nomor itu biasanya berada di dalam segitiga tanda panah melingkar
dibagian bawah kemasan. Setiap nomor menunjukkan bahan yang digunakan.
Adapun
kode-kode tersebut antara lain sebagaimana berikut :
1.
PETE. PETE atau PET (polyethylene
terephthalate) biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih • transparan •
tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol
minuman lainnya. Botol-botol dengan bahan dengan kode 1 direkomendasikan hanya
untuk sekali pakai. Jangan pakai untuk air hangat apalagi panas.
2.
HDPE. HDPE (high density polyethylene)
biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu. Sama seperti nomor 1
PET, yang ini juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian. Buang botol
yang sudah lama akan terlihat kusam atau terlihat baret-baret.
3.
(Termasuk
bahan plastic yang tidak aman) Jenis V. V atau PVC (polyvinyl
chloride) adalah plastik yang paling sulit di daur ulang. Plastik ini bisa
ditemukan pada plastic pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Kandungan dari
PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke
makanan berminyak bila dipanaskan. PVC berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati
dan berat badan.
4.
LDPE. LDPE (low density polyethylene) biasa
dipakai untuk tempat makanan dan botol-botol yang lembek. Barang-barang dengan
kode #4 dapat di daur ulang dan baik untuk barang-barang yang memerlukan
fleksibilitas tetapi kuat. Barang dengan #4 bisa dibilang tidak dapat di hancurkan
tetapi tetap baik untuk tempat makanan.
5.
PP. PP (polypropylene) adalah pilihan
terbaik untuk bahan plastic terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan
minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol
minum untuk bayi. Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih
atau berawan. Cari simbol ini bila membeli barang berbahan plastik.
6.
(Termasuk
bahan plastic yang tidak aman) Jenis PS. PS (polystyrene) biasa
dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dll.
Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke dalam makanan ketika
makanan tersebut bersentuhan. Bahan Styrine berbahaya untuk otak dan sistem
syaraf. Selain tempat makanan, styrine juga bisa didapatkan dari asap rokok,
asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari dan
banyak negara bagian di Amerika sudah melarang pemakaian tempat makanan
berbahan Styrofoam termasuk negara China.
7.
(Termasuk
bahan plastic yang tidak aman) Jenis PS-E. PSE (Expanded Polystyrene)
agak mirip dengan yang di atas. Tapi yang ini untuk jenis plastik seperti kotak
CD, gelas kristal, mainan anak² dan video kaset.
8.
(Termasuk
bahan plastic yang tidak aman) Jenis OTHER. Other (biasanya
polycarbonate) bisa didapatkan di tempat makanan dan minuman seperti botol
minum olahraga. Polycarbonate bisa mengeluarkan bahan utamanya yaitu
Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon.
Hindari bahan plastik Polycarbonate.
Diantara
jenis plastik tersebut yang relatif paling aman dan telah mengalami uji dan
evaluasi badan pengawasan obat dan makanan Amerika Serikat (FDA) adalah PET
(nomor 1). Jadi, bila botol air minum kita bertanda nomor 1, berarti terbuat
dari PET & plastik itu aman untuk kemasan makanan atau bersifat food grade.
Menurut
Dosen Dept Ilmu & Tek Pangan IPB, Dr. Yadi Haryadi, Msc, sebenarnya
penggunaan botol plastik, khususnya botol plastik PET, secara berulang-ulang
tidak menjadi masalah. Syaratnya, setiap akan dipakai atau diisi ulang,
botol-botol tersebut harus dicuci bersih memakai sabun dan dikeringkan dahulu.
Hindari
Panas & Minyak
Penggunaan plastik untuk membungkus makanan juga perlu diwaspadai.
Hindari memanaskan makanan dengan wadah atau bungkus yang terbuat dari plastik
dalam microwave. Hindari menggunakan tempat dari bahan plastik untuk menaruh
makanan panas, apalagi berminyak, dalam microwave.
Menurut Yadi, beberapa studi menunjukan migrasi komponen plastik
ke dalam bahan pangan selama pemanasan atau pada suhu tinggi semakin besar. Kita
juga sering melihat pedagang makanan menggunakan plastik untuk membungkus
makanan tersebut dalam keadaan panas. Menurut
Yadi, cara ini sangat beresiko karena kantong plastik yang digunakan tidak
jelas asal usulnya. Migrasi bahan berbahaya dapat saja terjadi jika plastik
tersebut bukan plastik berlabel food grade. Karena kurangnya pengetahuan, kita
tidak dapat menyalahkan pedagang kecil. Yadi menyarankan, jika akan membeli
makanan panas, berminyak, atau berkuah, sebaiknya membawa sendiri wadah yang
aman dari rumah.
Catatan
:
Ø
Plastik sangat berbahaya jika terkena air /
makanan yang panas.
Ø
Jangan masak atau ngambil nasi di magic jar
memakai centong yang terbuat dari plastik.
Ø
Pakai peralatan plastik yang ada tanda food
grade-nya
Sumber : Dari Berbagai Sumber
Semoga Bermanfaat. Wallahu A’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar