Jumat, 10 Oktober 2014

Kombucha, Halal Kah ?

Perlu diinformasikan, Kombucha (cairan jamur teh) adalah salah satu probiotik yang mulai populer pada tahun 2002. Di Asia, Eropa dan Amerika, teh kombucha selain sebagai minuman, juga dikenal khasiatnya obat berbagai penyakit. Perlu diketahui Teh Kombucha memfermentasi air teh manis yang ditambahi biang jamur. Jamur teh penghasil cairan Kombucha adalah campuran beberapa mikroba berupa bakteri dan ragi yang tidak berbahaya antara lain Saccharomuces cerevisiae, candida validda, candida lambia dan pichia fermentans.
Oleh beberapa ahli, jamur teh ini diyakini bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. Sampai disini tidak di permasalahkan khasiatnya. Namun dalam pembuatannya, Kombucha tetap melalui fermentasi dan oksidasi, sehingga terjadi sebuah reaksi pada larutan teh manis secara asimilatif dan disimilatif. Jamur teh akan “memakan” gula dan sebagai gantinya memproduksi berbagai unsur seperti glucuran acid, latic – acid, vitamin, asam-asam amino, berbagai unsur antibiotik, serta unsur-unsur lain termasuk unsur etil (alkohol).
Namun, Kalau kita mengacu kepada fatwa LP-POM MUI, maka kita akan dapati mereka mengatakan bahwa maksimal kandungan kandungan alkohol yang ditolelir adalah 2%. Bila kandungan alkohol melebihi 2%, berarti obat atau minuman itu adalah khamar. Cukup dengan kenyataan ini, kita tahu bahwa LP-POM MUI pun tidak mengharamkan alkohol secara mutlak. (Keterangan tambahan: Indokombucha.com pernah mengecek produk Teh Kombuchanya di Universitas Pasundan – Bandung per tanggal 11 Juni 2012, dan hasilnya adalah: rata-rata kadar alkoholnya hanya 0,3% saja). Dengan demikian jelaslah bahwa Kombucha adalah minuman yang Halal.


Semoga bermanfaat. Wallahu A’lam.

Agar aman dalam penggunaan bahan plastik

Penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari merupakan kebutuhan setiap manusia, baik untuk berbagai peralatan rumah tangga, mainan anak-anak, dan berbagai produk lagi yang erat bersinggungan dengan kehidupan manusia.
Namun juga harus disadari bahwa plastik selain memberi manfaat dan kemudahan, juga mengandung bahaya yang tak tampak. Oleh karena itu, agar tidak salah pilih, seyogyanya kita mengenal arti kode-kode plastik yang telah disepakati oleh para ahli didunia berhubungan dengan factor keamanan produk plastik tersebut demi keamanan saat membeli produk-produk berbahan plastik.

Pilihlah kemasan plastik yang aman digunakan !

Untuk mengetahui bahan plastik yang aman digunakan, lihatlah nomor-nomor yang tertera pada kemasan! Nomor itu biasanya berada di dalam segitiga tanda panah melingkar dibagian bawah kemasan. Setiap nomor menunjukkan bahan yang digunakan.
Adapun kode-kode tersebut antara lain sebagaimana berikut :
1.        PETE. PETE atau PET (polyethylene terephthalate) biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih • transparan • tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya. Botol-botol dengan bahan dengan kode 1 direkomendasikan hanya untuk sekali pakai. Jangan pakai untuk air hangat apalagi panas.
2.        HDPE. HDPE (high density polyethylene) biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu. Sama seperti nomor 1 PET, yang ini juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian. Buang botol yang sudah lama akan terlihat kusam atau terlihat baret-baret.
3.        (Termasuk bahan plastic yang tidak aman) Jenis V. V atau PVC (polyvinyl chloride) adalah plastik yang paling sulit di daur ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada plastic pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan. PVC berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.
4.        LDPE. LDPE (low density polyethylene) biasa dipakai untuk tempat makanan dan botol-botol yang lembek. Barang-barang dengan kode #4 dapat di daur ulang dan baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat. Barang dengan #4 bisa dibilang tidak dapat di hancurkan tetapi tetap baik untuk tempat makanan.
5.        PP. PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastic terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Cari simbol ini bila membeli barang berbahan plastik.
6.        (Termasuk bahan plastic yang tidak aman) Jenis PS. PS (polystyrene) biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dll. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan Styrine berbahaya untuk otak dan sistem syaraf. Selain tempat makanan, styrine juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari dan banyak negara bagian di Amerika sudah melarang pemakaian tempat makanan berbahan Styrofoam termasuk negara China.
7.        (Termasuk bahan plastic yang tidak aman) Jenis PS-E. PSE (Expanded Polystyrene) agak mirip dengan yang di atas. Tapi yang ini untuk jenis plastik seperti kotak CD, gelas kristal, mainan anak² dan video kaset.
8.        (Termasuk bahan plastic yang tidak aman) Jenis OTHER. Other (biasanya polycarbonate) bisa didapatkan di tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga. Polycarbonate bisa mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon. Hindari bahan plastik Polycarbonate.

Diantara jenis plastik tersebut yang relatif paling aman dan telah mengalami uji dan evaluasi badan pengawasan obat dan makanan Amerika Serikat (FDA) adalah PET (nomor 1). Jadi, bila botol air minum kita bertanda nomor 1, berarti terbuat dari PET & plastik itu aman untuk kemasan makanan atau bersifat food grade.
Menurut Dosen Dept Ilmu & Tek Pangan IPB, Dr. Yadi Haryadi, Msc, sebenarnya penggunaan botol plastik, khususnya botol plastik PET, secara berulang-ulang tidak menjadi masalah. Syaratnya, setiap akan dipakai atau diisi ulang, botol-botol tersebut harus dicuci bersih memakai sabun dan dikeringkan dahulu.

Hindari Panas & Minyak
Penggunaan plastik untuk membungkus makanan juga perlu diwaspadai. Hindari memanaskan makanan dengan wadah atau bungkus yang terbuat dari plastik dalam microwave. Hindari menggunakan tempat dari bahan plastik untuk menaruh makanan panas, apalagi berminyak, dalam microwave.
Menurut Yadi, beberapa studi menunjukan migrasi komponen plastik ke dalam bahan pangan selama pemanasan atau pada suhu tinggi semakin besar. Kita juga sering melihat pedagang makanan menggunakan plastik untuk membungkus makanan tersebut dalam keadaan panas.  Menurut Yadi, cara ini sangat beresiko karena kantong plastik yang digunakan tidak jelas asal usulnya. Migrasi bahan berbahaya dapat saja terjadi jika plastik tersebut bukan plastik berlabel food grade. Karena kurangnya pengetahuan, kita tidak dapat menyalahkan pedagang kecil. Yadi menyarankan, jika akan membeli makanan panas, berminyak, atau berkuah, sebaiknya membawa sendiri wadah yang aman dari rumah.

Catatan :
Ø  Plastik sangat berbahaya jika terkena air / makanan yang panas.
Ø  Jangan masak atau ngambil nasi di magic jar memakai centong yang terbuat dari plastik.
Ø  Pakai peralatan plastik yang ada tanda food grade-nya

Sumber : Dari Berbagai Sumber


Semoga Bermanfaat. Wallahu A’lam

Selasa, 07 Oktober 2014

Plastik untuk fermentasi kombucha ?

Saat ini sulit sekali mendapatkan wadah kaca yang cukup besar untuk melakukan Fermentasi. Selain sulit mencarinya harganya cukup mahal, sehingga banyak wadah yang dahulu mempergunakan kaca, sekarang diganti dengan plastik karena lebih murah, lebih ringan dan lebih aman terhadap benturan.

Apakah aman menggunakan wadah plastic untuk fermentasi kombucha ?

Dari berbagai sumber di internet di temukan bahwa plastik yang aman untuk makanan adalah plastik jenis PP Food Grade (bertanda gelas garpu). Anda dapat memperhatikannya di balik wadah plastik. Karena plastik yang food contact adalah plastik yang tingkat migrasi elemen plastik ke makanan yang mengisinya masih dalam batas toleransi, atau elemen yang termigrasi tersebut tidak berbahaya bagi kesehatan manusia. Elemen-elemen yang berbahaya tersebut seperti : BPA, Phthalate, logam berat, dan banyak elemen berbahaya lainnya. Seluruh produk PP Food Grade harus sudah lulus uji food contact ini dan memiliki sertifikasi food contact dari BPOM (indonesia) dan FDA (USA). Tidak ada satu elemen berbahaya pun yang terkandung dalam produk X, bahkan di produk tempat sampah sekalipun.

Apakah plastic food grade ini tahan untuk memproduksi minuman yang bersoda dan
menghasilkan asam (bahkan bisa menjadi cuka) ?
Plastik yang food contact sudah pasti tahan terhadap segala jenis makanan dengan tingkat keasaman yang tinggi sekalipun. Karena prosedur pengujian food contact ini menggunakan berbagai simulan (sejenis pelarut) seperti :
Ø   Water (Directive 2002/72)
Ø   3 % Acetic Acid
Ø   Ethanol
Ø   Vegetable Oil
Ø   MPPO (Tenax)
Ø   Iso-Octane
Jadi, jika hasil uji tersebut menandakan tidak ada elemen yang termigrasi (terlarut) atau termigrasi dalam batas toleransi, maka plastik tersebut food contact (aman) untuk segala jenis makanan. Tanya: Berarti semua plastic PP itu tahan asam, tapi bukan berarti semua plastic PP itu aman untuk makanan & minuman ya?
Memang pada dasarnya plastik itu aman untuk sebagian besar sifat makanan (asam sekalipun), artinya tidak merusak plastik itu sendiri. Tetapi tidak semua plastik aman untuk  makanan.

Apakah jika wadah food grade diisi oleh air panas, ada zat-zat akan yang terurai ?


Dalam prosedur pengujian food contact, plastik tersebut dites dengan berbagai kondisi suhu. Jadi jika plastik tersebut dinyatakan lulus uji, maka dapat dipastikan bahwa tidak ada zat yang terurai, ataupun zat tersebut terurai masih dalam batas toleransi dan tidak berbahaya bagi kesehatan manusia. Namun begitu plastik PP ada batas panas yang bisa diterimanya. Pada umumnya PP memiliki melting point (titik leleh) di suhu 150-170 derajat Celcius. Oleh karena itu suhu pemakaian harus dibawah itu. Pada setiap wadah makanan X tercantum suhu maksimum dalam pemakaian yang aman adalah 110-120 derajat Celcius.

Semoga Bermanfaat. Wallahu A'lam

Jumat, 03 Oktober 2014

Cara Membuat Teh Kombucha dan penyebab kegagalannya

Minuman kombucha dapat dibuat sendiri dengan biaya murah. Karena jamur senantiasa tumbuh, minuman bisa dibuat dengan sepotong membran jamur-teh dan membiarkan ramuan sehat ini berkembang sendiri. Pembibitannya tidak sulit jika diketahui caranya. Sejak zaman dahulu, minuman Kombucha dipersiapkan di rumah dan dibagi-bagikan kepada  anak-saudara dan handai-taulan sebagai tanda persahabatan serta gotong royong. Teh jamur ini mempunyai daya hidup tinggi dan mudah berkembang biak.

Adalah baik sekali bila anda membuat KOMBUCHA TEA untuk ukuran dua liter.
Sehingga bila anda punya Koloni Kombucha cukup besar, maka anda
akan mudah membuat KT untuk beberapa toples.

Bahan-bahan yang dibutuhkan, antara lain :
1.        2 liter air bersih (jangan air sumur, sebaiknya dipakai aqua atau sejenisnya)
2.        2,5 ons gula pasir putih
3.        Teh. Sebaiknya teh daun.
Setelah mendapatkan cukup banyak informasi mengenai Teh dalam sachet, saya memilih untuk menggunakan daun teh. Memang lebih ribet, tapi lebih sehat. Kenapa? Karena Teh Sachet adalah debu teh dari sisa produksi, kemudian ditambahkan essence pewarna dan perasa teh. Lagipula kertas pembungkusnya berwarna putih karena diberi Chlorine. Jika teh sachet direndam dalam air panas lebih dari 3 menit (ada juga yang bilang setelah 5 menit), kandungan kimia dari kertas tersebut akan terurai.
4.        Jamur Kombucha. Jika Anda belum memilikinya, Anda bisa mendapatkannya disini.
5.    Teh Kombucha yang sudah asam (cuka), kira-kira 10% dari bahan baru yang akan kita buat (dalam contoh ini berarti 200 ml).
Alat-alat yang harus disediakan :
1.      Panci stainless steel untuk merebus air. Perhatikan: Jangan menggunakan panci alumunium! Bisa juga menggunakan panci email yang tidak ada cacatnya (karena kalau lapisan emailnya sudah mengelupas biasanya keluar karat dari dalam lapisan email).
2. Stoples kaca/gelas bening untuk tempat fermentasi/pembuatan Teh Kombucha. Jangan menggunakan tempat dari plastik (botol aqua dsb) atau tempat dari bahan logam karena akan mengakibatkan oksidasi. Tempat dari kaca adalah yang terbaik.
3.        Serbet atau sapu tangan untuk menutup stoples tempat teh Kombucha dibuat.
4.        Karet gelang atau tali.
Adapun langkah-langkah selanjutnya dalam pembuatan teh kombucha adalah sebagai berikut:
1.        Rebus kurang lebih 0.5 liter air dalam panci stainless atau panci email
2.        Setelah air mendidih, lalu masukkan daun teh kedalamnya, tutup rapat panci, biarkan selama 2-3 menit. Rata-rata pemakaian daun teh adalah 15 gram/liter. Tapi ini tergantung selera Anda. Jika ingin lebih pekat, daun teh bisa ditambahkan atau sebaliknya.
3.        Saring daun teh dan tambahkan gula. Aduk sampai gula meleleh sempurna.
4.        Tambahkan 1.5 liter air dingin sisanya kedalam panci agar teh menjadi cepat dingin.
5.      Setelah temperatur sama dengan suhu ruang, pindahkan cairan teh manis tersebut kedalam stoples kaca yang sudah disediakan, sambil disaring.
6.    Masukkan Teh Kombucha biang sebagai starternya dan kemudian jamur Kombuchanya. Tidak masalah apakah jamur tersebut nantinya tenggelam atau mengapung di permukaan.
7.     Tutup stoples kaca tersebut dengan secarik sapu tangan bersih agar debu/lalat buah tidak masuk kedalam stoples namun tetap ada udara, sebab jamur Kombucha tersebut butuh bernafas. Ikat saputangan dengan tali atau karet agar tidak mudah terbuka (rapat). Ingatlah bahwa lalat buah sangat menyukai bau dari kombucha. Jika Anda tidak menutupnya rapatrapat, lalat buah akan masuk dan bertelur didalamnya.
8.        Jangan menaruh wadah fermentasi di tempat yang terkena sinar matahari langsung karena sinar ultraviolet akan membunuh bakteri dari Kombucha.
9.    Diamkan selama 7-12 hari, baru setelah itu Teh Kombucha bisa dipanen. Selama masa fermentasi, stoples jangan diguncang-guncang! Apabila Anda ingin mencoba terlebih dahulu hasilnya, Anda bisa memasukkan sedotan dan mencicipinya sedikit dari dinding kaca. Apabila dirasakan kurang asam, Anda bisa melanjutkan mendiamkannya kembali 1-2 hari lagi.
10.    Pada setiap stoples dengan bibit/jamur Kombucha yang dipanen akan ada “Baby Kombucha”, yang berupa lapisan tipis diatas jamur Kombucha yang lama. Pisahkan “Baby Kombucha ini” ditempat terpisah (dalam wadah kaca juga) untuk dijadikan sebagai cadangan. Kami menyebutnya: Disimpan dalam “Hotel Kombucha”. Baby Kombucha ini kemudian berguna untuk dijadikan bibit untuk membuat Teh Kombucha yang baru.

Perlu diperhatikan dalam seluruh proses pembuatan Teh Kombucha
1.        Menuntut kebersihan serta ketelitian dalam pembuatannya.
2.        Cuci bersih tangan Anda dengan sabun dan lap sampai kering dengan lap yang bersih dan baru.
3.    Lepaskan cincin & gelang dan benda-benda logam lain dari tangan Anda yang mungkin akan bersentuhan dalam proses pembuatan Teh Kombucha. Kuku juga harus bersih.
4.   Bersihkan semua alat-alat yang dipakai. Pakailah pengaduk dari kayu atau plastik/melamine, jangan dari logam.
5.      Cuci semua alat-alat yang akan/sudah dipakai terpisah dari alat-alat dapur/masak yang lain agar tidak kena minyak/zat-zat makanan lain, dan simpan terpisah.
6.       Penempatan pada saat fermentasi sebaiknya di tempat yang bebas polusi udara / bau yang tajam dan mempunyai sirkulasi udara yang baik. Juga ruangan harus bersih dari serangga ( lalat, semut, lebah dll).
7.      Jangan menaruh tempat sampah / buah-buahan di dekat wadah Fermentasi karena benda-benda ini mengundang lalat.

Memanen Teh Kombucha
1.        Setelah cukup usia (7-12 hari penuh) bukalah tutup stoples tempat Teh Kombucha.
2.        Pisahkan cairan yang sudah jadi tersebut serta saringlah dengan saringan plastik yang bersih dari minyak, lalu masukkan Teh Kombucha Anda kedalam botol-botol kaca/gelas, tutup rapat-rapat (ingat! Jangan tutup dari bahan logam) dengan sumbat non logam lalu simpan dalam lemari es. Teh Kombucha siap diminum.
3.        Sebenarnya lebih enak lagi kalau didiamkan lagi selama 3 hari (kali ini wadah ditutup rapat), agar soda dari hasil fermentasi lebih keluar. Rasanya akan terasa lebih segar, apalagi diminum pada saat cuaca yang sedang panas.
4.        Sisihkan sepersepuluh dari hasil panen agar Anda bisa membuat Teh Kombucha yang baru.

Kenapa Gagal Dalam Pembuatan Teh Kombucha
1.        Alat2 yang digunakan kurang bersih
2.        Memakai panci aluminium sewaktu memasak air
3.        Stoples diotak-atik ,digoncang-goncang atau dipindah-pindah selama masa fermentasi
4.        Ada yang merokok diruang fermentasi atau ditaruh di dapur yang banyak asapnya
5.        Lupa memasukkan starter
6.        Kena matahari secara langsung.
7.        Waktu memasak air dengan waktu memasukkan ke stoples terlalu lama ( 6-10 jam). Artinya teh tersebut terlanjur basi. Sebaiknya 3-5 jam, dimana suhu air teh manis sudah tidak panas lagi.

Tips
1.        Proses fermentasi memerlukan oksigen, sehingga stoples yang lebar akan mempercepat proses pembuatan Teh Kombucha.
2.        Bila Anda menggunakan stoples yang tinggi sementara air hanya separuh, maka proses fermentasi akan semakin lama.
3.        Temperatur berpengaruh pada pertumbuhan jamur. Semakin dingin temperatur ruangan maka semakin lambat pertumbuhan jamur. Bahkan di Eropa pada saat musim dingin, masa fermentasi bisa mencapai 3 bulan. Oleh karena itu mereka biasanya menggunakan alas pemanas di bawah stoples tempat fermentasi.
4.        Fermentasi yang kurang dari 7 hari, tidak berkhasiat apa-apa.
5.        Pada waktu memanen anda akan mendapatkan dua Jamur, jamur pertama dan jamur baru/anaknya yang terbentuk selama proses fermentasi. Jamur yang baru dapat dipotong dengan tangan untuk dijadikan bibit pertama. Jamur yang lama masih dapat dipakai beberapa kali sampai warnanya menjadi coklat. Jamur yang lama dapat dipakai untuk pupuk tanaman.

Catatan
1.        Kadang-kadang Kombucha Culture terapung, dan kadangkadang ia tenggelam. Keduanya OK. Bila Kombucha Culture tenggelam namun kombucha culture yang baru akan mulai tumbuh dipermukaan. Kombucha culture perlu waktu untuk menghasilkan dirinya kembali. Ia mulai dengan lapisan sangat tipis. Lebih lama anda biarkan dengan tenang, ianya akan semakin berkembang jadi lebih tebal. Karena mengembangkan sebuah Kombucha culture yang baru memerlukan waktu , anda harus memisahkan nya dari minuman Kombucha tea yang akan diminum.
2.     Biarkan Kombucha culture yang baru tumbuh dipermukaan cairan 3 s/d 5 minggu. Kombucha culture tumbuh dan menutupi semua permukaan cairan teh. Pada saat tumbuh dipermukaan teh, Kombucha culture menebal secara bertahap dan perlahan. Kombucha culture akan berupa gabungan lapisan yang mudah dipisah. Setiap lapisan dapat dipakai secara terpisah untuk membuat Kombucha tea yang baru.
3.   Jika Kombucha culture tenggelam dalam toples, sebuah kombucha culture yang baru akan terbentuk dipermukaan teh. Dengan cara seperti ini, Kombucha culture akan memperbanyak dirinya sampai warnanya berubah menjadi warna cokelat. Bila sudah jadi cokelat warnanya dan kotor, buang saja dan ganti dengan yang baru. Sehingga Kombucha culture yang unik ini bisa memberi anda dan keluarga anda dengan persedian Kombucha Tea secara terus-menerus dengan biaya sangat murah.


Semoga Bermanfaat. Wallahu A’lam.

Proses Fermentasi Kombucha dan Faktor Kehigienisannya.

Proses fermentasi kombucha
Proses fermentasi dimulai ketika kultur mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2,kemudian bereaksi dengan air membentuk asam karbonat. Glukosa berasal dari inverse sukrosa oleh khamir menghasilkan glukosa dan fruktosa. Acetobacter sebagai bakteri utama dalam kultur kombucha mengoksidasi etanol menjadi asetaldehid lalu kemudian menjadi asam asetat. Aktivitas biokimia yang kedua dari bakteri Acetobacter adalah pembentukan asam glukonat yang berasal dari oksidasi glukosa. Sukrosa dipecah menjadi gluosa dan fruktosa oleh khamir. Pada pembuatan etanol oleh khamir dan selulosa oleh A. xylinum, glukosa dikonversi menjadi asam glukonat melalui jalur fosfat pentosa oleh bakteri asam asetat, sebagian besar fruktosa dimetabolis menjadi asam asetat dan sejumlah kecil asam glukonat. Bakteri asam laktat juga menggunakan glukosa untuk mensintesis selulosa mikroba. Fruktosa masih tertinggal sebagian dalam media fermentasi dan diubah menjadi bentuk yang lebih sederhana oleh mikroorganisme sehingga dapat digunakan sebagai substrat fermentasi. Kultur dalam waktu bersamaan juga menghasilkan asam-asam organic lainnya. Bakteri A. xylinum mengubah gula menjadi selulosa yang disebut nata/pelikel dan  melayang di permukaan medium. Jika nutrisi dalam medium telah habis dikonsumsi, kultur akan berhenti tumbuh tetapi tidak mati. Kultur akan aktif lagi jika memperoleh nutrisi kembali. Bakteri asam asetat memanfaatkan etanol untuk tumbuh dan memproduksi asam asetat. Adanya asam asetat menstimulasi khamir untuk memproduksi etanol kembali. Interaksi simbiosis ini ditemukan pada Glukonobacter dan S.cerevisiae. Konsentrasi asam asetat
dalam kombucha hanya meningkat sampai batas tertentu lalu mengalami penurunan. Hal ini terjadi karena pemanfaatan asam asetat lebih lanjut oleh A. xylinum ketika jumlah gula dalam media teh mulai habis. Penurunan kadar asam ini juga dikarenakan fermentasi etanol oleh khamir juga mengalami penurunan dikarenakan pH yang sangat rendah serta mulai habisnya gula dalam larutan.
Acetobacter juga mampu menghidrolisis sukrosa menggunakan levansukrase menjadi glukosa dan sebuah polisakarida fruktosa. Jenis gula (sukrosa, glukosa, fruktosa) memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap pembentukan etanol dan asam laktat, namun konsentrasi gula secara individu hanya mempunyai pengaruh yang sangat kecil terhadap rasa kombucha.
Selama proses fermentasi teh kombucha terjadi aktivitas mikroorganisme yang berlangsung secara simultan dan sekuensial. Proses fermentasi dimulai dengan aktivitas khamir yang memecah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa dengan bantuan enzim ekstraseluler invertase dan selanjutnya glukosa direduksi menjadi etanol dan karbondioksida yang terbentuk bereaksi dengan air membentuk asam karbonat. Laju pemecahan sukrosa menjadi fruktosa lebih tinggi dibandingkan terhadap produksi glukosa. Kedua gula ini dapat digunakan oleh A. xylinum untuk memproduksi asam organic dan biosintesis selulosa. A. xylinum tidak aktif me-metabolisis fruktosa seperti halnya glukosa, sehingga fruktosa terakumulasi di dalam larutan.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam proses fermentasi adalah:
1.        Ketersediaan nutrisi meliputi unsur C, N, P, dan K.
2.        pH medium sekitar 5,5.
3.        Suhu fermentasi 23 - 27 °C dengan tolaransi dalam kisaran 18 - 35 °C.
4.        Ketersediaan udara namun tidak dalam bentuk aerasi aktif.
5.        Tidak boleh ada goncangan atau getaran.
6.        Tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung.
Lama fermentasi akan berlangsung selama 4-14 hari. Semakin lama fermentasi maka rasa teh kombucha akan semakin asam dan rasa manis akan semakin berkurang. Lama fermentasi yang disarankan adalah 14 hari karena gula telah benar-benar difermentasi dari minuman dan minuman memiliki rasa yang kuat seperti anggur.
Setelah proses fermentasi selesai, jamur kombucha akan berubah warna menjadi kecoklatan, dan ramuan teh manis akan mengeluarkan sedikit buih. Jika warna jamur kombucha sudah menjadi coklat tua, dan ramuan teh manis mengeluarkan banyak buih, sebaiknya teh kombucha tidak diminum lagi, karena dikhawatirkan mengakibatkan efek samping.
Pada fermentasi 10 hari, dengan kadar gula awal 8%, akan diperoleh fruktosa 25g/L, asam glukonat 3,1 g/L, dan asam asetat 2 g/L. Jika fermentasi diperpanjang menjadi 13 hari, maka fruktosa akan menjadi 15,03 g/L, asam glukonat 6,64 g/L dan asam asetat 8,61 g/L.

Faktor Kehigienisan.
Barangsiapa menjaga jamurnya dengan aturan dengan teliti dan hati-hati, tidak akan menjumpai kesulitan. Dalam laporan dari Rusia, diterangkan bahwa tidak perlu dilakukan penjagaan khusus terhadap jamur ini, karena jamur ini bisa menjaga dirinya sendiri terhadap kotoran. Jamur ini memiliki beberapa senjata guna menjaga dirinya seperti: asam organik, kandungan alkohol yang rendah, asam karbonat, produk antibiotik yang akan merintangi pertumbuhan mikroorganisme asing yang bukan berasal dari jamur itu sendiri. Peneliti dari Rusia, I.N. Konovalow mengemukakan dalam laporannya pada tahun 1959, bahwa pertumbuhan jamur dan bakteri teh yang intensif ini mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri lainnya. Demikian pula, Professor G.F. Barbancik dari Rusia (1958) melaporkan dalam bukunya mengenai teh-jamur yang didasarkan atas penelitian laboratorium, yang menunjukkan bahwa mikroba lain diusir teh jamur ini secara kuat (antagonisme).

Semoga Bermanfaat. Wallahu A’lam.

Cara Kerja Kombucha Dan Kultur Kombucha

Cara Kerja Kombucha
Dalam banyak laporan tertulis di berbagai lembaga maupun pengalaman perorangan, tak sedikit kesaksian yang meyakinkan muncul. Hal ini dapat dijelaskan dengan memahami bahwa kombucha tidaklah khusus membidik organ tubuh tertentu, namun mempengaruhi tubuh secara menyeluruh, dengan menstabilkan metabolisme tubuh dan menawarkan racun dengan asam glukuronat. Hal ini menyebabkan peningkatan kapasitas pertahanan endogenis tubuh terhadap pengaruh beracun dan tekanan lingkungan, sehingga metabolisme sel yang rusak diperkuat, dan berlanjut dengan pemulihan kesehatan tubuh. Beberapa sifat menyehatkan dari teh kombucha ini harus didukung oleh penelitian lebih lanjut.
Namun, mekanisme aktif lainnya telah dibuktikan melalui pengujian dan percobaan ilmiah, seperti pada pengaturannya terhadap perkembangan bakteri pada alat pencernaan, penguatan sel, detoksifikasi seperti mengurangi kelebihan keringat, harmonisasi metabolis, efek antibiotik, dan memfasilitasi keseimbangan pH tubuh. Kandungan asam glukonat yang ada pada minuman kombucha mampu memperkuat daya kekebalan tubuh terhadap infeksi dari luar serta mempunyai kemampuan untuk mengikat racun dan mengeluarkannya dari tubuh lewat urin. Kandungan antimikroba pada minuman kombucha mampu menghambat pertumbuhan Shigella sonmei, E. coli, dan Salmonella typhimurium. Selama fermentasi kultur kombucha akan menghasilkan sejumlah alkohol, karbondioksida, vitamin B, vitamin C, serta berbagai jenis asam organik yang sangat penting bagi metabolisme manusia seperti asam asetat, asam glukonat, asam glukoronat, asam oksalat, dan asam laktat.
Komposisi larutan media (teh) mempengaruhi aroma dan rasa kombucha. Komposisi yang dimaksud adalah gula-gula residu, karbondioksida dan asam organic (terutama rasio antara asam asetat dengan asam glukonat). Asam asetat yang bersifat volatile menghasilkan aroma kuat dan menusuk serta beraroma asam, sedangkan rasa asam yang dihasilkan asam glukonat lembut.

Kultur Kombucha
Kultur kombucha mengandung berbagai macam bakteri dan khamir di antaranya Acetobacter xylinum, A. aceti, A. pasteurianus, Gluconobacter, Brettanamyces bruxellensis, B. intermedius, Candida fomata, Mycoderma, Mycotorula, Pichia, Saccharomyces cerevisiae, Schizosaccharomyces, Torula, Torulaspora delbrueckii, torulopsis, Zygosaccharomyces bailii dan Z. rouxii.
Kultur kombucha berbentuk seperti pankuk yang berwarna putih (pucat) dan bertekstur kenyal seperti karet dan menyerupai gel. Kultur yang disebut pelikel ini terbuat dari selulosa hasil metabolisme bakteri asam asetat. Kultur kombucha dapat terletak mengapung di permukaan cairan atau kadang dijumpai tenggelam di dalam cairan teh kombucha. Kultur kombucha mencerna gula menjadi asam-asam organik, vitamin B dan C, serta asam amino dan enzim. Kultur ini juga berperan sebagai mikroorganisme probiotik yang baik bagi
kesehatan.
Koloni kombucha mewakili hubungan simbiosis antara bakteri dan khamir. Acetobacter xylinum dalam aktivitasnya menunjukkan perannya sebagai bakteri utama dalam koloni kultur. Beberapa kombinasi bakteri-khamir dalam kombucha antara lain Acetabacter sp. Dan Pichia, Zygosaccharomyces, jumlah khamir yang terdapat di dalam koloni sangat bervariasi, namun yang paling sering ditemukan berasal dari genera Brettanomyces, Zygosaccharomyces dan Saccharomyces. Rendahnya laju kontaminasi oleh mikroorganisme
berbahaya (patogen dan pembusuk) menandakan bahwa kombucha juga dapat diproduksi sendiri tanpa adanya risiko patogen bagi kesehatan. Keasaman produk kombucha relative tinggi, yaitu dengan total asam sekitar 33 g/L, dan dalam jumlah ini kontaminan lain akan sulit tumbuh. Namun apabila fermentasi berlangsung terlalu lama, maka keasaman akan meningkat sangat jauh sehingga dapat membahayakan orang yang mengkonsumsinya.
Dengan pH yang rendah dan kondisi lingkungan anaerob menyebabkan viabilitas khamir dan bakteri menjadi menurun selama fermentasi berlangsung, namun masih ada beberapa genera baik khamir maupun bakteri yang dapat tahan dalam kondisi tersebut.  Langkah-langkah prosedural dilakukan sama seperti proses pembuatan teh kombucha, tetapi toplesnya bisa digunakan yang lebih kecil. Lapisan selulosa yang baru terbentuk dan seduhan teh yang sudah difermentasi dijadikan starter untuk pembuatan minuman kombucha. Agar diperoleh kepuasan maksimal dari minuman ini, biarkan minuman ini sekitar beberapa hari (sekurang-kurangnya 5 hari) setelah ditaruh dalam botol. Kegiatan bakteri terhenti karena minuman yang di dalam botol tanpa udara, sementara raginya terus bekerja. Jika botol benar-benar tertutup dengan baik, gas yang dihasilkan oleh kegiatan ragi, tidak bisa keluar, sehingga minuman yang berbuih halus biasa dihasilkan. Komponen-komponen yang terbentuk selama proses fermentasi kombucha
1.        Asam laktat
Asam laktat yang ada di dalam kombucha sebagian besar terdapat dalam bentuk L(+)-laktat. Asam laktat penting bagi sistem pencernaan manusia. Asam laktat juga digunakan sebagai indikator penyakit kanker.
2.        Asam asetat
Asam asetat dapat menghambat bakteri berbahaya sehingga sering digunakan menjadi pengawet. Asam asetat merupakan komponen yang memberi aroma dan rasa khas pada kombucha.
3.        Asam malat
Asam malat penting dalam proses detoksifikasi tubuh.
4.        Asam oksalat
Asam oksalat dapat berfungsi sebagai pengawet alami dan juga mendukung sel dalam memproduksi energi bagi tubuh.
5.        Asam glukonat
Asam glukonat efektif dalam infeksi yeast seperti Candida.
6.        Asam butirat
Asam butirat diproduksi oleh khamir dan bekerja sama melawan infeksi khamir dengan asam glukonat.
7.        Asam nukleat
Meningkatkan regenerasi sel yang baik dan sehat.
8.        Asam amino
Merupakan sekelompok asam yang berperan dalam pembentukan protein. Asam amino penting dalam pembelahan sel dan memperbaiki jaringan yang rusak. Asam amino juga dapat membentuk antibodi yang dapat melawan bakteri dan virus.
9.        Enzim
Enzim adalah bagian dari protein yang bertindak sebagai biokatalis, mempercepat laju reaksi biokimia dalam tubuh. Oleh karena itu, enzim akan meningkatkan fungsi-fungsi kesehatan  Kombucha juga mengandung beberapa vitamin B dan C, serta bakteri dan khamir yang penting.


Semoga Bermanfaat. Wallahu A’lam.

Hasil Penelitian Dan Survey terhadap manfaat dan Kasiat Teh Kombucha

Teh Kombucha merupakan minuman tradisional hasil fermentasi larutan teh dan gula dengan menggunakan starter mikroba kombucha (Acetobacter xylinum dan beberapa jenis khamir). Ia merupakan hasil dari simbiosis murni dari bakteri dan ragi kombucha yang berasal dari Asia Timur, dan sampai di Jerman melalui Russia sekitar akhir abad lalu. Kombucha berfungsi sebagai penyembuh terhadap berbagai macam penyakit dan telah di gunakan berulang kali dirumah tangga diberbagai negara Asia yang memiliki 1001 manfaat yang terkenal.
Pada tahun 1914 Bacinskaja menyatakan bahwa minuman ini efektif untuk kegiatan perut dan usus, khususnya pada bagian pembuangan. Ia menyarankan orang meminum segelas kecil sebelum makan dan meningkatkan takarannya secara berangsur-angsur untuk mendapatkan khasiat yang nyata dari minuman ini.
Professor S. Bazarewski mengemukakan dalam suatu laporan di "Correspondence for the Association of Nature Researchers in Riga" (1915) bahwa penduduk berbangsa Latvia di Provinsi Rusia Baltic, yaitu di Livland dan Kurland, mempunyai obat tradisional yang bernama "Brinum Ssene", yang secara harfiah diterjemahkan sebagai "Jamur Ajaib". Penduduk Latvia menggambarkan jamur ini sebagai "kekuatan penyembuh yang ajaib untuk berbagai macam penyakit", sesuai dengan uraian Bazarewski. Beberapa orang yang ditanyai Bazarewski menyatakan bahwa jamur ini bisa menyembuhkan sakit kepala, tetapi yang lain
juga menyatakan kepadanya bahwa "jamur ini sangat berguna dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit". Dari beberapa penelitian, ditemukan bahwa kombucha sangat baik untuk:
Ø  Memperbaiki kondisi tubuh, Stamina tubuh dan daya tahan tubuh,
Ø  Menambah tenaga termasuk tenaga seksual.
Ø  Memulihkan fungsi alat pencernaan.
Ø  Menurunkan tekanan darah tinggi.
Ø  Menyembuhkan sakit lumpuh (stoke).
Ø  Menurunkan ketegangan saraf.
Ø  Mengatasi masalah buah pinggang
Ø  Membersihkan pundi empedu.
Ø  Mengobati maag, sakit perut, Disentri dan sembelit.
Ø  Mengobati rematik, Sakit sendi dan tulang, Sakit otot pada bahu dan leher/tengkuk,
Ø  Mengobati sakit kepala termasuk migraine, batuk, Asma, Bronchitis, alergi.
Ø  Mengobati Disfungsi ereksi /Impotensi.
Ø  Mengobati Katarak/Gangguan kornea mata, sakit keputihan dan Kencing manis.
Ø  Membersihkan Jerawat dan penyakit kulit lainnya.
Ø  Menyuburkan rambut dan mengatasi masalah kerontokan /keguguran serta membantu masalah uban,
Ø  Memperbaiki gangguan menstruasi dan menopause.
Ø  Bermanfaat melawan arteriosclerosis.
Ø  Mengurangi stres dan gangguan tidur (insomnia).
Ø  Bermanfaat bagi penderita stress mental.
Ø  Detoksifikasi /menawarkan racun.
Ø  Membunuh sel kanker, dan lain-lain.
Pada tahun 1996, seorang bernama Bev Ferguson, pemilik Kombucha Manna Internasional membuat sebuah survey di sebuah mailing list Kombucha yang beranggotakan 600 orang dari seluruh dunia. Mereka berbagi pengalaman, manfaat apa yang telah mereka dapatkan setelah mengkonsumsi Teh Kombucha. Hasilnya kemudian dipetakan sebagai berikut:
Ø  82% Resistensi terhadap pilek & flu
Ø  81% Kondisi tubuh meningkat
Ø  81% Bebas dari sembelit
Ø  44% Mengalami peningkatan energi
Ø  42% Terbebas dari nyeri arthritis
Ø  30% Berat badan menjadi seimbang
Ø  27% Memiliki pola tidur yang lebih sehat
Ø  27% Terbebas dari sakit maag dan masalah pencernaan
Ø  24% Menurunkan berat badan 2.5 – 5kg
Ø  21% Peningkatan kualitas kulit
Ø  19% Terbantu dari gejala PMS
Ø  19% Terbebas dari alergi
Ø  17% Penurunan Tekanan Darah & Kolesterol
Ø  17% Mengurangi kecanduan gula
Ø  13% Mengurangi keram dan ketidaknyamanan saat menstruasi
Ø  13% Mengurangi kecanduan kafein
Ø  12% Memiliki tingkat konsentrasi yang lebih baik
Ø  12% Menghilangkan pertumbuhan pra-kanker kulit
Ø  10% Menghilangkan tahi lalat dan efek penuaan
Ø  9% Terbebas dari Migrain
Ø  8% Peningkatan kualitas rambut dan kuku
Ø  8% Peningkatan Libido
Ø  7% Mengembalikan warna rambut ke warna aslinya
Ø  7% Terbantu dari gejala menopause
Ø  6% Menurunkan berat badan 10kg
Ø  6% Orang dengan kanker mempertahankan status ‘bebas dari kanker’ untuk 1-4 tahun
Ø  5% Menghilangkan mual akibat kemoterapi
Ø  4% Rambut kembali tumbuh
Ø  3% Peningkatan T-sel dalam darah
Ø  3% Orang dengan kanker mempertahankan status ‘kanker bebas’ untuk kurang dari satu tahun
Ø  2% Orang dengan kanker mempertahankan status ‘bebas dari kanker’ untuk 5 tahun lebih
Beberapa pertanyaan yang seringkali ditanyakan:
Mengapa Teh Kombucha bisa melakukan semua itu ? Karena zat-zat dalam minuman ini dapat membuat tubuh mengeluarkan toksin sehingga organ tubuh berfungsi lebih baik. Kombucha kaya akan Vitamin, 10 macam Asam, Enzym dan Bakteri yang menguntungkan tubuh! Khasiatnya sangat terasa bila tubuh sedang diserang penyakit tertentu. Bila tidak sedang sakit, kombucha tetap bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan, meningkatkan vitalitas, serta menguatkan dan menyeimbangkan kerja organ-organ tubuh.

Semoga Bermanfaat. Wallahu A’lam.

Kombucha dan sejarah teh kombucha

Apa itu Kombucha ?            Tak Kenal maka tak sayang.
Kombucha adalah jamur teh yang berasal dari Asia Timur dan tersebar ke Jerman melalui Rusia sekitar pergantian abad ke-20. Penyembuh berbagai macam penyakit ini semakin banyak digunakan di rumah tangga di pelbagai negara di Asia. Jamur kombucha merupakan membran jaringan-jamur yang bersifat gelatinoid dan liat, serta berbentuk piringan datar. Kombucha hidup dalam larutan nustrisi teh-gula yang tumbuh dengan cara germinasi. Pada mulanya, piringan jamur tumbuh meluas pada permukaan the lalu menebal. Bila dirawat secara benar, jamur ini akan tumbuh pesat dan sehat, sehingga akan hidup sepanjang umur pemilik serta keturunannya. Kombucha tea (teh kombucha) merupakan produk minuman tradisional hasil fermentasi larutan teh dan gula dengan menggunakan starter mikroba kombucha (Acetobacter xylinum dan beberapa jenis khamir) dan di fermentasi selama 8-12 hari. kombucha adalah suatu ramuan minuman kuno, yang merupakan hasil dari simbiosis murni dari bakteri dan ragi kombucha yang berasal dari Asia Timur, dan sampai di Jerman melalui Russia sekitar akhir abad lalu.
Kombucha berfungsi sebagai penyembuh terhadap berbagai macam penyakit ini telah digunakan berulang kali dirumah tangga diberbagai negara Asia. Jamur tersebut terdiri dari gelatinoid serta membrane jamur yang liat dan berbentuk piringan bulat serta hidup dalam lingkungan nustrisi teh-manis yang akan tumbuh secara berulang sehingga membentuk susunan piringan berlapis. Piringan pertama akan tumbuh pada lapisan paling atas yang akan memenuhi lapisan, kemudian disusul oleh pertumbuhan piringan berlapislapis dibawahnya yang akan menebal. Bila dirawat secara benar, jamur ini akan tumbuh pesat dan sehat. Selama proses fermentasi dan oksidasi berlangsung, terjadi bermacam-macam reaksi pada larutan teh-manis secara asimilatif dan disimilatif. Jamur teh memakan gula, dan sebagai gantinya memproduksi zat-zat bermanfaat yang dalam minuman tersebut, seperti asam glukuronat, asam laktat, vitamin, asam amino, antibiotik, serta zat-zat lain. Maka dari itu, jamur kombucha ini bagaikan sebuah pabrik biokimia mini.

Sejarah Teh Kombucha
Kata kombucha diambil dari sebuah cerita pada zaman kekaisaran jepang yaitu Kaisar Inkyo yang menderita sakit sembelit selama bertahun – tahun, sang Kaisar sangat tersiksa karena harus memerintah kerajaan dalam keadaan menderita sakit yang tak kunjung sembuh. Kemudian pada tahun 414 M, seorang tabib Korea bernama Kombu menemukan ramuan ajaib yang berhasil menyembuhkan penyakitnya. Lalu ramuan ajaib tersebut diberi nama “Kombucha”, kata “kombu” diambil dari nama si tabib tadi dan “cha” yang artinya adalah teh. Di berbagai daerah dan Negara nama Kombucha tea disebut juga dengan manchurian tea mushrom, fungus japonicum, olinka, kargasok tea, tea kwas, heldenpise, olga tea, atau mogu tea. Sedangkan di jawa orang biasa menyebutnya dengan jamur dipo atau jamur super.
Teh kombucha di yakini telah dikenal lebih dari 2.000 tahun lalu. Ramuan ini diperkirakan berasal dari daerah Siberia bagian selatan, tepatnya daerah bernama Kargasok yang berbatasan dengan Cina. Penduduk kargasok berumur panjang (rata-rata lebih dari 100 tahun), tetap aktif dan selalu tampak sehat. Para peneliti juga mendapati, hampir tidak ditemukan penyakit kanker diantara penduduk Kargasok yang rajin mengkonsumsi kombucha sebagai minuman sehari – hari. Dari sini kombucha kemudian menyebar ke Cina terutama Manchuria, sehingga dikenal dengan nama manchurian tea mushrom. Melalui perdagangan jalur sutera, ia dibawa ke Asia Tengah, Asia Barat, dan Eropa. Hingga kini kombucha tea telah dikenal di berbagai Negara dan karena khasiatnya yang luar biasa tersebut banyak memunculkan penelitian – penelitian yang dilakukan oleh para dokter spesialis.
Dulu kombucha tea sangat popular dan terkenal, tapi pada saat perang dunia jamur kombucha tersebut sempat kehilangan popularitas karena kekurangan pasokan teh dan gula pada masa itu. Dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi, kini kombucha tea mulai di gemari kembali oleh masyarakat.
Kombucha tea masuk ke Indonesia pertama kali karena dibawa oleh seorang penerbang yang tinggal di Ujung Pandang, dengan tujuan untuk mengobati kedua orang tuanya yang menderita stroke, kelumpuhan dan menderita penyakit gula kronis. Ternyata setelah mengkonsumsi Kombucha tersebut, mereka berhasil disembuhkan. Sejak saat itu, Kombucha mulai dibudidayakan dan dikembangkan di Indonesia. Banyak masyarakat Indonesia belum mengetahui dan mengenal kombucha. Bahkan, mungkin mendengar namanya pun masih asing. Padahal, pemanfaatan kombucha tea untuk pengobatan sudah cukup lama diterapkan di Indonesia, yakni decade 1930-an. Kombucha atau sering disebut teh kombu adalah larutan hasil fermentasi atau hasil peragian larutan teh, gula dan “jamur” kombu.

Semoga Bermanfaat. Wallahu A’lam.

Kombucha Teh Panjang Usia

Teh kombucha memang teh luar biasa, disamping manfaat dan khasiat teh tersebut bagi kesehatan yang sangat dahsyat sebagaimana manfaat teh hijau, teh jenis ini juga diyakini bisa membuat umur panjang bagi orang yang mengkonsumsinya. Tentunya pernyataan ini didasari oleh penelitain yang dilakukan para ilmuwan. Barangkali apa yang disebut sebagai ‘umur panjang’ atau ‘panjang umur’ itu relatif sifatnya. Di kalangan kita yang tinggal di Indonesia, mungkin usia 70 sampai 80 tahun bisa dikatakan sebagai umur panjang. Karena kita mempercayai umur standar hanya sampai pada usia 60 tahun. Begitu pula yang terjadi di Amerika. Konon, orang-orang yang hidup di negri paman sam sono bila mencapai umur 100 tahun mendapat semacam penghargaan.
Tetapi berbeda dengan yang terjadi di Rusia, tepatnya di daerah bernama Kargasok. Di Kargasok, orangorang yang mencapai umur 100 tahun tidak dianggap istimewa, karena di sana sudah biasa jika mencapai usia segitu. Lebih dari itu, orang-orang di Kargasok yang telah mencapai usia 100 tahun ini tetap produktif, tetap sehat dan kuat, sehingga tetap dapat bekerja untuk menghidupi keluarganya. Fenomena ‘aneh’ yang terjadi pada masyarakat Kargasok ini kemudian menggelitik naluri para ilmuwan dan peneliti untuk melakukan riset terhadap kehidupan masyarakat di sana untuk menyingkap apa yang menjadi rahasia dari kehidupan panjang umur mereka sekaligus vitalitas fisik yang tetap mereka miliki hingga di usia senja. Seperti yang telah diduga sebelumnya, rahasia panjang umur dari orang-orang di kawasan Kargasok ini disebabkan karena gaya hidup yang sehat, baik secara jasmani maupun rohani. Mereka menghindari rokok dan alkohol, terbiasa hidup dalam rasa kekerabatan dan kekeluargaan.
Namun, di atas itu semua, ada hal yang tidak biasa menyangkut penduduk di kawasan Kargasok ini, yakni mereka sangat gemar sekali mengkonsumsi suatu jenis minuman yang biasa mereka nikmati dalam kehidupan mereka seharihari.  Para peneliti kemudain mengetahui bahwa minuman kegemaran para penduduk di kawasan Kargasok itu adalah teh kombucha. Hanya saja orang-orang di Kargasok menyebutnya denagn nama tea kvass. Dari situlah, dan dari penelitian selanjutnya, kemudian para peneliti menyimpulkan bahwa teh kombucha ini memiliki peranan penting dalam memperpanjang usia.

Apa sih sebenarnya teh Kombucha itu ?
Kita yang baru pertama kali mendengarnya pasti bertanya-tanya, apakah bedanya teh kombucha dengan the poci, teh tubruk, dan teh-teh lainya. Teh kombucha adalah minuman kesehatan yang mendapat pengolahan tambahan berupa proses peragian atau fermentasi menggunakan jamur kombucha. Proses peragianya mirip dengan proses penciptaan yoghurt. Jamur kombucha sebenarnya juga bukan benar-benar jamur. Ia adalah hasil simboisis antara ragi dan berbagai bakteri. Jamur itu akan mengolah air teh gula sehingga menghasilkan zat-zat atau senyawa yang berguna bagi kesehatan tubuh. Larutan kombucha juga mengandung beragam bakteri dan ragi hidup yang juga memililki banyak manfaat.
Beda dengan kebanyakan obat dan ramuan herbal yang berbau tidak sedap dan rasanya bikin perut mual, kombucha justru bercita rasa istimewa seperti jus apel bersoda. Di Indonesia, khususnya orang Jawa biasa menyebut teh ini dengan sebutan jamur dipo atau jamur super.
Para peneliti juga pernah mendapati hampir tidak ditemukan penyakit kanker diantara penduduk yang rajin mengkonsumsi kombucha sebagai minuman sehari-hari. Selain itu, beragam penyakit mulai dari gangguan pencernaan, keluhan menstruasi, hingga diabetes mellitus masuk dalam daftar penyakit yang bisa disembuhkan atau dicegah oleh teh Kombucha.
Sebenarnya masih banyak rahasia yang belum terungkap mengenai khasiat teh kombucha yang sering disitilahkan dengan “Teh 1001 manfaat”. Dan fakta mengenai Kombucha memang fakta, bukan dongeng semata.

Semoga bermanfaat. Wallahu A’lam